Langkah Panjang Labuhan Hati

Bismillahirrahmanirrahim
Sebenarnya sudah sejak menikah ingin membagi kisah ini
bagaimana kami akhirnya berlabuh di pelaminan
dan kini mengarungi hidup baru sebagai sepasang suami istri :')

Banyak yang sering bertanya
"Kok bisa kakak sama ka riant?"
"Kalo udah kenal, via Guru Ngaji (Murrabi) atau gimana kak?"
"Kakak duluan atau kak riant duluan?"
"Prosesnya gimana kak"
dan seabrek2 pertanyaan lain yg biasanya dijawab dengan senyum termanis :D

FYI kami satu kampus & satu angkatan : PNJ 2008

Namun dengan berbagai pertimbangan baru pagi ini mendapat keyakinan utk sharing ke publik
Semoga dapat diambil pelajarannya

Selamat menikmati semoga ada hikmahNya

Akhir Maret 2012
Saat itu masih sering posting di Platform Multiply (idnya hebadaragema4.multiply.com yang skrg udh gak ada)
Saya posting spontan "Saat pulang ke rumah dan lupa bahwa adik akan lamaran"
*karena sibuk revisian sampai lupa

intinya cuma posting di notes (kayak status di FB gtu)
pulang ke rumah udah rame aja, pas masuk baru ngeh, adik lagi lamaran

dan ternyata respon masukpun atas postingan tsb berdatangan
seperti biasa mayoritas respon adalah
"Kakaknya kapan?" *nyengir kuda

cuma saya tanggapi
"Doakan semoga dimudahkan ya"

teringat beberapa bulan silam

Oktober 2011 
dengan berbagai pemikiran matang
tentunya juga setelah sharing dan memahami manfaat mudharatnya
saya sempat menawarkan diri via perantara pada seorang ikhwan
tidak melalui guru ngaji (karna sampai sekarang bliau belum menikah)
namun melalui sahabat saya yg sudah menikah terlebih dahulu
(FYI Perantara dilarang yang belum menikah ya)

Sahabat saya ini termasuk orang yg sangat paham akan keinginan saya nikah muda
sedikit sharing mengapa saya berniat kuat nikah muda

karna saya gak tau ajal saya kapan
karna saya gak mau jadi bujang hingga wafat
karna yg saya tau rahim wanita punya masa expired

Iapun bersedia menjadi perantara saya

Setelah bertanya kabar, sahabat saya ini bertanya to the point pada sang ikhwan
"Anda sudah siap menikah?"
ya kira2 seperti itulah pertanyaannya
ikhwan itupun meminta waktu seminggu utk konsultasi dgn guru ngaji & keluarga

Seminggu berlalu
ternyata tak hanya bola yg ada injury time
ikhwan tsb meminta waktu lagi
karna ternyata di keluarga besarnya menikah muda masih belum familiar

Qodarullah
di waktu yg sama ada proposal ikhwan lain yg masuk

Akhirnya saya hubungi sahabat saya yg sabar banget ini
dan ia memberikan kebebasan pada saya utk mengistikharahkan dulu

seminggu berlalu
waktunya karantina Forum Indonesia Muda angkatan sebelas semakin dekat
akhirnya setelah sharing dengan orangtua
proposal ikhwan tsb saya tidak terima dengan beberapa pertimbangan

Ikhwan bebas memilih akhwat, akhwat bebas menolak ikhwan

*jangan dijadikan prinsip :p


Dan pelatihan FIM11 pun dimulai
sebenarnya udah agak2 kebagi fokusnya
karna dapet sodara baru di pelosok negeri
walau sempet kepikiran sesekali

dan Alhamdulillah jawaban itu datang di hari ke4 FIM (FIM11 itu karantina 7 hari)
Sang ikhwan menjawab belum siap
Sempat malu campur minder saat itu, mengingat merasa kerdil sekali dihadapan Allah
masa Akhwat duluan yg menawarkan diri
walaupun selama bertanya kepada ikhwan tsb, sahabat saya belum membuka identitas saya

Dari situ mulai fokus perbaikan diri
rehat sejenak dari ikhtiar mencari pendamping
karena jujur saja
hal-hal seperti ini menyita waktu, pemikiran dan hati
Belum lagi saat itu sudah tingkat akhir, harus lulus tahun 2012
Mencari pendamping jadi tidak lagi masuk prioritas utama

(FLashback OFF)

Maret 2012
Bulan berganti
hingga setelah postingan di Multiply tsb ada seorang akhwat yg meminta kontak saya

pertanyaannya gak jauh2
"Anti sudah siap nikah Mal?"
jeng jeng jeng

senyum getir membaca pesan tersebut
"Insya Allah siap mbak, kenapa harus gak siap?"
Jawaban diplomatis perempuan 

"Sudah ada kecenderungan pada seorang ikhwan?"

memori oktober 2011pun kembali datang,
dengan cepat saya menampiknya

cepat-cepat saya beristighfar
khawatir hati terkontaminasi dgn hal2 yg belum pantas

"Insya Allah belum mbak"
Jawaban menetralkan hati
berharap padaNya agar senantiasa menjaga hati ini

"Boleh minta data anti? Insya Allah ada ikhwan temen ane yg siap nikah"
Seperti itu kira2 tanggapan mbak perantara

segera saya lapor guru ngaji tercinta
beliau tidak mempermasalahkan
namun agar tetap terjaga
saya menceritakan semua proses secara detail ke beliau

akhirnya data sayapun di tangan mbak perantara
dua minggu kemudian baru saya mendapat data diri ikhwan tersebut
Nampaknya saya pernah membaca namanya di dunia maya
ternyata memang sama2 hobi ngeblog

April 2012
proses berlanjut
jujur ini proses taaruf pertama saya
Dari mulai pertemuan pertama di sebuah rumah makan
skalian nadzor niatnya

dag dig dug der deh rasanya
kalau gak diasup tilawah gak mungkin bisa tenang

Pertanyaan demi pertanyaan terlontar
ohya, biar gak lupa, saya sampe bawa buku catetan pertanyaan

Beberapa pertanyaan yg saya sempat tanyakan

1. Apakah aktivitas istri dibatasi pasca menikah
2. Pola asuh anak yg akan diterapkan
3. Mau tinggal dimana setelah menikah
4. Pengelolaan keuangan
5. Kondisi dakwah & tarbiyahnya

dan majelis taaruf itu berjalan lancar
tiga hari kemudian saya memberi jawaban setelah istikharah dulu
Alhamdulillah ketetapan hati didapat

Lanjut
tak ada alasan syar'i utk menolak

Proses demi proses dijalani
tukeran CV
Majelis Taaruf
Taaruf antar keluarga

baru sadar ternyata beliau masih ada ikatan kontrak hingga bulan juli
artinya baru bisa menikah setelah itu

Mei 2012
Sidang BP > Bisnis Plan (karna saya DIV, kalau S1 skripsi)
semakin mendekat
proses kami terpending oleh kondisi
dimana kami harus menunggu kontrak kerjanya selesai

istikharah masih terus dilakukan
kali ini berbeda
bukan ketetapan hati yg didapatkan
namun keraguan menyeruak

tak dapat dipungkiri
sempat kecewa sebenarnya saat ditunda-tunda utk menyegerakan
namun selalu ingat Rencana Allah selalu indah

kutepis semua kebimbangan
fokus dulu pada pengerjaan BP yg sempat terganggu

Juni 2012
Keraguan semakin menyelimuti
kuputuskan utk berkonsultasi utk kesekian kali pada guru ngaji
jawabnya simple
"Gak ada alasan syar'i utk nolak kan?"

Berusaha menjernihkan hati dari segala dominasi diri

Ya Rabb
disini saya goyah
dimana saya tidak berhasil mendaftar sidang pertama
proses yg kian menggantung


Juli 2012
Bismillah
langkah ini semakin kuat
setelah berkali2 istikharah kegoyahan itu semakin mendominasi

Alhamdulillah akhirnya selang 2 minggu dari sidang pertama
saya bisa sidang BP juga dan hasilnya memuaskan
*disini saya sangat bersyukur, sujud syukur sampai menangis

akhirnya saya kuatkan tekad
sharing kembali dengan guru ngaji dan perantara
hati ini tak bisa terus menerus dibohongi

ada banyak keraguan utk meneruskan proses
terlebih rencananya bulan agustus akan diadakan lamaran

Selama istikharah ini
hati semakin tak bisa dibohongi, insting bermain
ada sinyal tak nyaman disana

kembali teringat proses gagal di tahun lalu

30 Juli 2012
Airmata saya tumpah
ba'da sahur, setelah subuh saya tak dapat menyembunyikan suasana hati yg memang kacau
menangis tanpa isak
hanya airmata yg terus mengalir deras

kalau ingat ini sekarang rasanya ingin menertawakan diri sendiri
Malu kenapa bisa segalau ini yak

Alhamdulillahnya sudah mulai disibukkan dengan Peduli Jilbab :')

airmata terus deras tak bisa tertahan
Tanpa saya sadari, mama keluar dari kamarnya
dan mendapati saya menangis

sangat tidak biasa
jarang sekali saya menangis di depan orang tua

biasanya saat ingin menangis saya selalu lakukan dalam kesendirian
atau saat bermain hujan 

Akhirnya saya ceritakan semuanya pada mama
tentang proses yg tak kunjung jelas
tentang kecenderungan hati saya
tentang hasil istikharah saya pada ikhwan lain
tentang ketidakcocokan saya pada ikhwan yg sedang proses saat ini

lega sekali rasanya

dengan tegas mama bertanya
"Minta nomer ikhwan X itu mbak"
jujur kaget sekali saya saat itu

mama yg woles tetiba tegas
raut wajahnya menggambarkan keseriusan

"Mau ngapain ma?"
tanya saya panik

"Mau telpon, udah mbak tenang aja"

syuruqpun tiba
setelah dhuha saya terlelap akibat letih menangis :D

tanpa saya sadari
ketika saya tertidur mama menghubungi ikhwan tsb

setelah saya terbangun dua jam kemudian
dengan santai mama berkata
"hari ini gak kemana-mana kan mba?"

"rencana mau ketemu angel ma, kenapa?"

"Di rumah aja ya, tadi mama telp ikhwan X mau dateng silahturahim"

Bagai disambar petir saat itu
bagaimana bisa
hati saya tak karuan

"mama serius?"

"Iya mbak, tadi mama telp orangnya, udah mbak rapih2 rumah aja ya"

Masih tak habis pikir mama benar2 menghubungi ikhwan X tsb

Asharpun tiba
semakin hati ini bergejolak
benarkah ia akan datang?

adzan maghrib berkumandang
setelah menyiapkan makanan utk berbuka
buka puasa sekadarnya kemudian shalat dan mengurung diri dalam kamar
benarkah ia akan datang

dan Qodarullah
tak lama ikhwan X benar2 tiba di depan rumah
tak bisa kusembunyikan degup jantungku saat itu
lebih baik menyembunyikan diri di dalam kamar

setelah shalat maghrib di masjid rumah terdekat
papa mama dan ikhwan x terlibat pembicaraan basa basi
hingga ayah menanyakan tujuan datang kemari

*bisa dibayangkan tidak hatiku saat itu :')

Dan Memang sesuai rencana Allah
Ternyata beliau memiliki niat yg sama

usut punya usut
saat saya berproses, ia sempat mengajukan proposal kepada guru ngajinya
untuk diproses dengan saya
ternyata kabar yg sampai, aku sudah dilamar padahal belum

malam itu juga kuklarifikasi semuanya
kuberanikan diri membuka suara
ini utk masa depanku
untuk dunia dan akhiratku

"Insya Allah saya belum dikhitbah"
kataku tegas

"Sebenarnya sudah lama saya punya niat ini, namun entah mengapa baru sekarang Allah mengizinkan"

Kalimat singkat yang membuat tak bisa berkata lain

Akhirnya malam itupun berubah menjadi malam yg haru bagitu
ia meminta izin pada ayah utk menikah dengan saya

dan bertanya pada saya apakah bersedia menerima pinangannya

Papa dan mama mengiyakan
restupun didapat

Tangis kembali mengalir, kali ini tangis haru

1 Agustus 2012
Kuhubungi guru ngaji & perantara
memutuskan prosesku dgn ikhwan yg sebelumnya
tidak boleh taaruf ganda ya sahabat

Bismillah
maaf lahir batin jika melukai
sungguh saya sangat yakin ikhwan tsb mendapat akhwat yg lebih baik dari saya
Lembaran baru dimulai
Perjuangan utk menggapai kehalalan kembali dilalui

Beberapa hari berselang baru Proposal diri ikhwan X kudapat
agak2 gak lazim memang dikalangan aktivis dakwah

Kamipun melanjutkan proses via guru ngaji
tentu dengan melibatkan orangtua kami

15 Desember 2012
Akhirnya
setelah perjalanan panjang
proses lobi keluarga yang tidak mudah, cari dana nikah yang banyak perintilannya, konsep akad dan walimah yang tidak ingin merepotkan keluarga dsb
hari ini mitsaqon ghaliza terucap

ikhwan X adalah yang ditakdirkan Allah menjadi jodoh saya
Ya, ia adalah suami saya sekarang dan insya Allah selamanya, Dunia Akhirat
Riant Raafi

Ikhwan yg sempat membuat galau Oktober saya tahun lalu

Ternyata ada jalan berliku yg harus kami lalui sebelum akhirnya berlabuh

Barakallahu
saat ini aku sangat yakin
Jika memang jodoh maka akan ada jalan yg Allah tunjukkan
Tak perlu khawatir akan tertukar
optimalkan ikhtiar dan perjuangkan
Jika memang belum siap, yuk dipersiapkan

#Depok, 12 April 2013
Menuju 4 bulan pernikahan kami dan 4 bulan usia kandungan di rahimku
Betapa Rencana Allah selalu indah

diedit dengan beberapa penyesuaiaun 28 Maret 2020