Judulnya mungkin sama dengan judul sebuah buku
tapi isinya sama sekali tak berkaitan dengan buku tersebut
Alhamdulillah wa syukurillah
di usia saya yang masih muda, Allah perkenankan utk menikah
ya memang relatif, menikah di usia 22 tahun
berbagai keindahan setelah pernikahan sangat banyak saya rasakan
betapa Allah buktikan janjiNya pada saya dan suami
Namun ditengah berbagai kenikmatan
Allah hadirkan pula banyak hikmah terutama dari orang sekitar
Mereka juga menikah muda
dan Allah berikan banyak ujian yg (terlihat) lebih berat dari saya
Seorang akhwat yang menikah saat kuliah, sebut saja A
masa-masa proses menjelang pernikahan tak ada yang meragukan
hingga akhirnya mereka menikah
sesuai keinginan sang suami, akhwat ini kemudian tinggal serumah dengan mertuanya
Subhanallah
Subhanallah
Subhanallah
banyak hikmah yang bisa dipelajari dari ukhti A
Tentang waktu suaminya yang sulit sekali dibagi untuknya
mereka hanya punya waktu saat di dalam kamar saja atau diperjalanan
karna mertua yang sangat cemburu
Hebatnya
ukhti A ini juga sedang hamil
ditengah kemual-mualannya di triester awal
iapun harus berjuang untuk mendapatkan perhatian sang suami
*doaku selalu menyertaimu sayang :*
seorang yang menikah dengan pacarnya
mereka menikah karna merasa sudah kenal satu sama lain
akhirnya mereka menikah dan kini memiliki anak
di tengah perjalanan pernikahan
ujian itu datang dari ibu mertua sang suami
(lagi-lagi) karna kecemburuan terhadap anaknya
hingga sang anak (suami) meninggalkan istrinya di rumah orang tuanya
karna tak mampu untuk mengontrak rumah
anaknya yg masih bayi ikut dengan sang istri di rumah orangtua istri
guess what
tiap sang suami hadir ke rumah orang tuanya
yang ada hanya pertengkaran
karena sang istri merasa tidak ditanggung
Dua cerita
tak bisa diambil kesimpulan
hanya hikmah yang bisa didapatkan
Betapa pernikahan bukan hanya sekedar antara 2 orang
tapi juga 2 keluarga
maka persiapkan diri sedini mungkin untuk menghadapinya
Tak ada pernikahan cinderela yang selalu bahagia
tiap keluarga punya ujiannya masing2
yang harus ada adalah hati yang siap untuk berbagi dan kehilangan
Dan semakin bersyukur Allah limpahkan banyak kenikmatan di awal pernikahan saya
semoga saya tidak kufur nikmat
Depok, 23 mei 2013
Maafkan aku biya, belum bisa jadi istri yang baik :')
tapi isinya sama sekali tak berkaitan dengan buku tersebut
Alhamdulillah wa syukurillah
di usia saya yang masih muda, Allah perkenankan utk menikah
ya memang relatif, menikah di usia 22 tahun
berbagai keindahan setelah pernikahan sangat banyak saya rasakan
betapa Allah buktikan janjiNya pada saya dan suami
Namun ditengah berbagai kenikmatan
Allah hadirkan pula banyak hikmah terutama dari orang sekitar
Mereka juga menikah muda
dan Allah berikan banyak ujian yg (terlihat) lebih berat dari saya
cerita pertama
Seorang akhwat yang menikah saat kuliah, sebut saja A
masa-masa proses menjelang pernikahan tak ada yang meragukan
hingga akhirnya mereka menikah
sesuai keinginan sang suami, akhwat ini kemudian tinggal serumah dengan mertuanya
Subhanallah
Subhanallah
Subhanallah
banyak hikmah yang bisa dipelajari dari ukhti A
Tentang waktu suaminya yang sulit sekali dibagi untuknya
mereka hanya punya waktu saat di dalam kamar saja atau diperjalanan
karna mertua yang sangat cemburu
Hebatnya
ukhti A ini juga sedang hamil
ditengah kemual-mualannya di triester awal
iapun harus berjuang untuk mendapatkan perhatian sang suami
*doaku selalu menyertaimu sayang :*
cerita kedua
seorang yang menikah dengan pacarnya
mereka menikah karna merasa sudah kenal satu sama lain
akhirnya mereka menikah dan kini memiliki anak
di tengah perjalanan pernikahan
ujian itu datang dari ibu mertua sang suami
(lagi-lagi) karna kecemburuan terhadap anaknya
hingga sang anak (suami) meninggalkan istrinya di rumah orang tuanya
karna tak mampu untuk mengontrak rumah
anaknya yg masih bayi ikut dengan sang istri di rumah orangtua istri
guess what
tiap sang suami hadir ke rumah orang tuanya
yang ada hanya pertengkaran
karena sang istri merasa tidak ditanggung
Dua cerita
dua fragmen yang berbeda
tak bisa diambil kesimpulan
hanya hikmah yang bisa didapatkan
Betapa pernikahan bukan hanya sekedar antara 2 orang
tapi juga 2 keluarga
maka persiapkan diri sedini mungkin untuk menghadapinya
Tak ada pernikahan cinderela yang selalu bahagia
tiap keluarga punya ujiannya masing2
yang harus ada adalah hati yang siap untuk berbagi dan kehilangan
Dan semakin bersyukur Allah limpahkan banyak kenikmatan di awal pernikahan saya
semoga saya tidak kufur nikmat
Depok, 23 mei 2013
Maafkan aku biya, belum bisa jadi istri yang baik :')
Komentar
Posting Komentar